Samsung Galaxy C9 Pro Pendukung Ibu Bekerja to Be The Pro

“Mas Raga, maafkan Mimi harus berangkat bekerja ya Nak..”

Terima kasih sudah diantar pagi ini, Mas Raga..

Masih selalu terasa semedot dalam hati setiap hari Senin tiba. Saat saya berangkat bekerja, meninggalkan Raga dalam penjagaan Eyangnya setelah satu hari Minggu lagi kami habiskan berdua. Maksud hati ingin cuti diperpanjang aja sampai entah kapan, tapi saya juga harus profesional pada perusahaan karena telah diberi kelonggaran dalam bekerja. Kalau harus resign rasanya bukan jadi pilihan, karena saya karyawan yang dibayar dengan profesional sesuai pekerjaan yang saya lakukan.

Tapi saya sedang merasa tidak profesional. Banyak mencuri waktu untuk melihat si anak lanang lewat video call. Apalagi karena gambar saya jadi burek akibat camera ponsel yang nggak mumpuni, saya jadi uring-uringan menyelesaikan sisa pekerjaan. Semakin merasa nggak profesional ketika harus meliput di luar kantor dan ponsel yang lemot membuat saya lambat menyelesaikan hasil liputan sementara bawaannya pengen pulang cepet aja.

Saya sadar saya cinta pekerjaan ini seperti saya mencintai kehadiran anak lanang satu itu. Bagi saya bekerja itu bukan hanya kepentingan mata pencaharian saja, tapi juga wujud eksistensi diri saya di dunia. Bisa bekerja sama dengan banyak orang, bisa juga memberi pandangan bagi orang dari hasil karya yang saya buat selama bekerja. Saya ingin diingat oleh orang lain, tapi juga ingin dekat dengan Raga setiap hari saat bekerja.

Hari ini ibu bekerja, besok sama Mas Raga ya

Makanya, saya nggak bisa lagi menganggap pekerjaan dan status ibu hanya sekadar label belaka. Dalam pekerjaan, saya tidak pernah lepas dari target dan berbagai macam tuntutan demi menghasilkan karya yang sempurna. Dan sebagai ibu, saya juga tidak akan lepas dari tuntutan untuk memperhatikan perkembangan anak. Momen-momen ini terlalu berharga, melewatkan salah satunya akan membuat saya jatuh bangun mengejar agar keduanya dapat berjalan beriringan menjadi pekerja pro dan ibu rumah tangga yang tak kalah pro. Ya saya butuh pendukung yang pro buat menjadi keduanya!

Butuh sebuah perangkat pro yang dapat menjawab semua kebutuhan tentang komunikasi suara dan visual, dan dia yang bisa menyeimbangkan kehidupan saya di tempat kerja sekaligus menghadirkan saya di samping Raga dengan baik.

Mas Raga bobok, ibu kerja dulu ya Nak..

Dia, Samsung Galaxy C9 Pro!

Barangkali kamu belum mengenal Samsung Galaxy C9 Pro seperti deretan smartphone bergengsi keluaran Samsung lainnya. Barangkali juga kamu belum melirik Samsung Galaxy C9 Pro biar bisa profesional? Sungguh, saya bisa jatuh cinta ketika memegangnya pertama kali di lantai Samsung Experience Store, Malang Town Square.

Besar! Tapi mantap digenggam biarpun sambil menggendong Raga, PRO DISPLAY Samsung Galaxy C9 Pro memberi saya pengalaman visual yang istimewa dengan layar FHD Super AMOLED 6.0″-nya. Dengan satu tangan, jari dan jempol pisang ini rupanya bisa mengakomodir luas layarnya. Mungkin rawan merusut dari genggaman, karena bagian belakangnya cukup licin dipegang jari-jari tangan.

Toh sekarang ada aksesoris ring yang bisa ditempel di casing ponsel kan? Saya penggemar aksesoris ini btw, karena jadi terasa aman kalau mau rekam video dengan kamera depan bersama Raga.

Dari deretan smartphone Samsung di kelas pro-nya, Samsung Galaxy C9 Pro ini langsung terlihat mata dengan ukurannya yang besar dengan bentuknya yang elegan seperti gadget besutan Samsung lainnya. Puas sekali menggenggamnya.

Apalagi kalau menggenggam Samsung Galaxy C9 Pro yang warnanya hitam pekat. Tapi, Samsung Galaxy C9 Pro yang hanya tersedia dalam warna Gold saja menjadikan gadget ini sangat seksi dilihat dan membuat iri siapa saja yang melirik dengan bentuknya yang besar. Bentukannya ini sepertinya dibuat untuk mengejar kapasitas baterai yang juga semakin besar.

Dibekali kemampuan PRO BATTERY berkapasitas 4000 mAh dengan teknologi Fast Charging & Ultra Power Saving Mode secara maksimal dapat saya gunakan untuk mendukung liputan di luar ruangan berlama-lama. Menarik, karena sambil liputan saya bisa melakukan video call bersama Raga di rumah lalu kembali lagi bekerja dalam kesibukan, dan diperkirakan baterainya masih akan tetap bertahan hingga pulang karena kabarnya bahkan bisa bertahan hingga 1,5 hari lamanya.

Hmmm, melirik kemampuan baterainya, Insta Stories saya bisa-bisa penuh titik titik seperti mba selebgram yang bisa sampai tiga tingkat penuhnya itu. Insta Stories saya bakal uptodate dengan hasil liputan sambil direkap kembali saat pulang. Sepertinya saya juga nggak akan khawatir sama kualitas foto dan video kalau diambil pakai Samsung Galaxy C9 Pro ini deh.

Sewaktu saya mencoba PRO CAMERA-nya, terlihat hasil yang halus dan tajam menggunakan kamera depan. Ya gimana engga, Samsung Galaxy C9 Pro sudah dilengkapi kamera depan dan belakang 16MP dengan bukaan diafragma sebesar F/1.9 plus dilengkapi juga dengan filter dan fitur-fitur fotografi yang terintegrasi. Untuk apa lagi ya kamera depan 16 MP?

Oh sure, saya bakaaal video call lama-lama sama Raga! Kapan lagi ibunya bisa kelihatan cuantek di kamera kalau nggak pakai Samsung Galaxy C9 Pro ini. Raga juga kelihatan senang sekali melihat wajahnya terpampang besar saat saya ajak selfie bareng di Samsung Experience Store Matos kemarin.

Tangannya yang sedang belajar menggenggam menggapai-gapai pinggiran Samsung Galaxy C9 Pro waktu saya mencoba mengambil video dari kamera depannya. Rasanya pengen langsung Insta Story dari ponsel ini deh, soalnya videonya juga bakal bisa disave dengan tenang karena PRO MEMORY Samsung Galaxy C9 Pro menyediakan storage sebesar 64 GB yang dapat ditambah sampai 256 GB. Huwoooo, semakin besar memory harus didukung dengan kondisi dalamannya juga bukan?

Jerohan Samsung Galaxy C9 Pro jelas beda karena dibekali prosesor Snapdragon 653 Octa-core buatan Qualcomm. Masih memakai smartphone dengan RAM 2 GB? Pasti kamu akan terbengong-bengong ketika memegang Samsung Galaxy C9 Pro yang dijejali dengan RAM berkapasitas 6 GB. Untuk gamer apalagi.

Versi si mas-mas dari Samsung Experience Store Matos, ponsel ini bisa dikatakan sempurna untuk penggunaan sehari-hari seputar messenger hingga revisi document seperti kebutuhan saya. Tapi juga sangat bisa diandalkan kalau ingin menjalankan game berat.

Buat game strategi ala-ala Tycoon gimana Mas?
Ah itu ringan mba. Coba main game-game HD seperti Asphalt 8 Airborne, Mba. 
Ada game strategi yang HD nggak sih Mas?
Hmmm, mba pilih-pilih sendiri aja deh di PlayStore-nya ya, saya sukanya yang balapan begitu soalnya. 
Atau mba lihat-lihat dulu spesifikasi gamenya dan disesuaikan dengan spesifikasi Samsung Galaxy C9 Pro di http://www.samsung.com/id/smartphones/galaxy-c9-pro/, mba. 

Biar nggak lanjut debat masalah game-game sukaan, saya lanjut mencoba fitur split screen Multi Window yang ditanam di Samsung Galaxy C9 Pro dan konon menjadi andalan ponsel ini. Mas-mas tadi masih setia memandu saya menggunakannya dengan memencet tombol recent apps yang ada di pojok kiri bawah. Aaaah, saya berteriak senang waktu berhasil mengeluarkan tampilan 2 aplikasi atas bawah. Gini kan kerjaan jadi lebih cepat diselesaikan!

Kata mas-mas tadi juga, fitur ini juga menjadi andalan di Galaxy Note series, lho.  Tapi kayaknya jadi memuaskan memakai Multi Window di C9 Pro yang saya coba karena bisa jelas terlihat di layar 6″-nya.

Puas rasanya jalan-jalan singkat ke Samsung Experience Store di Matos dan mencoba Samsung Galaxy C9 Pro. Dengan harga 6,999 juta, pantas dipasang di level segitu karena seri Samsung ini dilengkapi berbagai fitur pro. Smartphone yang pro pendukung ibu bekerja to be the pro, saya mendoakan Samsung Galaxy C9 Pro ada di dalam genggaman saya bersama mas Raga suatu hari nanti. Kamu?

5 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *