Ke Bali Lagi Yuk, Biar Kamu Bahagia!

Sebuah pentol bakso sedang asyik dikunyah ketika ma’bos lewat sambil bilang: “Aku besok ke Bali ya. Diving.” Waktu itu sedang berderet long weekend di tanggalan. Minggu depannya, ma’bos kembali menepuk pundak, “Eh minggu depan aku ke Bali lagi. Diving.” Untung saya tidak bersama dengan pentol bakso, karena kezel banget ma’bos ini ke Bali, diving, dan liburan kok kayak saya nggak pernah berangkat liburan ganti sih!

Saya juga mau ke Bali!

Padahal kalau diingat-ingat lagi, Bali itu sebenarnya kayak sudah khatam dijelajahi. Tapi pulau itu seperti selalu memanggil kamu untuk kembali. Kembali dan kembali.

Santai karena di pantai.. @boolixious #sundara #fourseasonshotel #samsungnx #pool

A post shared by NengBiker (@neng_biker) on

Saya sudah pernah touring 12 jam di jalan dan hanya 12 jam di tanah Bali hanya untuk numpang merem lalu berangkat pulang lagi. Saya sudah pernah honeymoon di Bali. Pernah keliling Indonesia dan berakhir di Bali. Pernah ngemper di Bali hingga menginap di hotel WUAH sekali di Bali. Tetap saja, ketika otak dan hati nggak sinkron dan kaki sedang ingin pergi seperti saat ini, yang ingin pertama kali saya lakukan adalah MEMBELI TIKET KE BALI.

Happy Monday, guys! #pool #view #green #blue #vacation

A post shared by NengBiker (@neng_biker) on

Bali yang saya ingat selalu bukan hanya memiliki pantai buagus di sana sini, bukan juga hanya penuh tempat ibadah di setiap sudutnya.

Bali itu… Tempat saya bisa merasakan pelan-pelan keruwetan di otak luntur di setiap tarikan nafas semenjak kaki menapak di tanahnya.

Bali itu… Memanggil saya kembali seperti kegilaan hampir sepuluh tahun yang lalu ketika saya berniat ke Jogja dan malah mengarahkan motor ke Bali.

Bali itu… An island for people who needs to heal his/her broken heart with it’s warm welcome and lots of things to do.

Bali itu… Bikin saya jatuh cinta.

Beach, boys? #seminyakbeach #doublesixbeach #motherandboy #indonesiabeach #vacationinBali

A post shared by NengBiker (@neng_biker) on

Dari Kuta hingga Seminyak. Dreamland dan Pandawa. Tapi saya belum ke Nusa Penida. Bukan, bukan ingin menumpahkan kesal dan lompat dari tebingnya. Kali ini Nusa Penida jadi incaran karena spot ini dikenal dengan keindahannya dari ketinggian bisa jadi tempat saya teriak kenceng banget nget nget karena hati ini sumpek.

Setelahnya saya ingin menceburkan diri ke kolam-kolam di pinggiran karangnya, biar menyamarkan air mata yang waktu saya tulis kalimat ini sudah menggenang di pelupuknya.

Kenapa jadi curhat berlebihan gini sih?

Tuhan, padahal saya cuma ingin ke Bali. Saya ingin menangis dan tertawa. Ingin melepaskan dan melupakan. Terseret di arung jeramnya Bali? Nggak masalah. Kacamata mahal saya hilang di tepiannya saja saya iklaskan, apalagi ada kenangan yang ingin saya hanyutkan di sungai Telaga Waja.

Bawalah, bawalah semua, seret saja semua lembar hitam ini pergi. Bersihkan hati saya di riak gelombang putihmu yang cantik. Buat saya terlahir kembali menjauhkan kegilaan menjadi pribadi yang lebih bahagia sepulangnya dari sini.

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *