Review Riding Test: Sensasi Singkat Total Control Honda CBR250RR 2016

Masih teringat ketika pertama nyengklak Honda CBR250RR 2016 di sesi riding test dari MPM Malang Sabtu lalu. Ujung kaki berusaha menggapai tanah, dan tankinya mengganjal sampai dada. Kemudian ditanya:

Mas-mas MPM: Ibu bisa?
Saya: Maksudnya?
Mas-mas MPM: Bisa naik motor sport?
Saya: … #grooook (lalu ngegas)

BACA: Kenapa? Karena Saya Naik Ninja 250, BTW…

Honda CBR250RR 2016 photo by @WuriSP

Undangan Riding Test Honda CBR250RR 2016 memang baru saya pegang pagi sebelum berangkat. Diajak teman yang sama-sama pengguna Ninja 250R. Tadinya mau nyengklak Hattori sendiri sampai Stadion Kanjuruhan, sayang mendung sudah menggayut sejak pagi sehingga diputuskan naik mobil saja bareng teman-teman.

Acara ini diselenggarakan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) bersama diler utama Honda di Malang. Selain undangan, ada juga teman-teman komunitas yang bisa mengikuti acara fun race time trial untuk mendapatkan catatan waktu terbaik setelah mendapatkan coaching clinic.

Tiba di lokasi Riding Test jam 9 lebih sesuai undangan, suasana masih sepii. Hanya terlihat jajaran motor-motor Komunitas Helmet Lovers Malang yang sudah menjejali parkiran. Salah satu dari dua motor Honda CBR250RR 2016 yang disiapkan malah crash duluan sebelum sesi dimulai dengan foot step patah dan harus mendapatkan perawatan. Sedih ngeliat motor masih baru sudah baret duluan…

Nggak lama pendaftaran rider Riding Test Honda CBR250RR 2016 pun dibuka. Meninggalkan nama, alamat dan nomor telepon juga motor yang digunakan di sana. Lalu langsung antri di bagian lintasan untuk mencoba. Sayang list pendaftaran tidak dibawa ke tangan Mas-mas MPM yang menunggu motor riding test-nya. Jadinya pembicaraan di atas terjadilah karena Mas-mas MPM nggak mengerti history rider-nya.

Oya, untuk sesi riding test Honda CBR250RR 2016, rider dengan undangan diwajibkan membawa Helm, Jaket, dan Sarung Tangan. Knee protector disediakan 3 pasang di lokasi. Rameee, berdiri di antara pria-pria dengan jaket-jaket gagahnya. Ada satu rider Ninja cewek yang datang tapi nggak bergabung di sesi Riding Test. Sementara lintasan riding test dikirain seputeran luaaaass karena sudah disiapkan ban-ban pengaman di lapangan aspalnya. Apa nyana, ternyata jalurnya cuman sekitar 20 meteran aja :)).

Untung begitu di antrian kurang 2 orang, lintasan diperpanjang putar balik sekitar 40 meter kali 2. Lumayaaan untuk menggeber gas Honda CBR250RR 2016 yang ceritanya bisa dipersingkat demikian:

Postur Tubuh yang Pas Untuk Honda CBR250RR 2016

Untuk wanita, sebaiknya di atas 160cm atau memiliki bagian kaki yang panjang. Karena meskipun katanya lebih pendek dari Ninja 250, pada dasarnya jok Honda CBR250RR 2016 lebih lebar, sehingga kaki otomatis lebih ketarik. Tinggi saya 156 dengan perut gendut, which is jadi jinjit dan perut tertahan di tanki yang lebih besar.

Oiya, tanki Honda CBR250RR 2016 memang lebih gendut (katanya dinamis) dari Hattori, sementara setangnya jadi berada agak di bawah tanki. Posisi setangnya memang wenak seperti Honda biasanya, hanya tanki ini cukup mengganggu saya (yang lagi hamil 3 bulan). Berhubung tidak ditanya surat keterangan hamil, saya sih jadi mblendrang bandelnya nyobain Honda CBR250RR 2016.

Tarikan Mesin Honda CBR250RR 2016

Dilansir dari otomotif.net, dengan bore 62 mm dan stroke 41,4 mm Honda CBR250RR 2016 ini punya karakter tenaga buas di putaran tengah sampai atas, sesuai dengan data tenaga maksimumnya 36,4 dk pada 12.500 rpm dan torsi maksimal 22,5 Nm di 10.500 rpm. Tapi karena lintasan riding test sangat singkat, apalah pengen nyoba tarikan maksimum jadi nggak nyampai. Tidak terasa getaran-getaran dari mesin sampai setang karenanya.

Konon Honda CBR250RR 2016 punya mode-mode berkendara yang disesuaikan dengan karakter mesin saat dibutuhkan menghadapi jalanan. Saya nggak sempat ngeliat panel instrumen di depan mata, terlalu deg-degan sama posisi duduknya. Dari otomotif.net, katanya ada mode Comfort dan Sport+. Ini kayak mode Eco di Honda BeAT Street yang baru itu kali ya?

BACA JUGA: Review: Honda BeAT Street eSP

Karakter Handling Honda CBR250RR 2016

Perlu diakui, dalam kondisi standarnya Honda CBR250RR 2016 ini ringan banget dibawa belok-belok. Dari yang deg-degan karena ribet sama masalah postur, malah akhirnya nyaman banget ketika mencicipi 2 belokan lintasan riding test.

Dalam hati: KURAANG KURAAANG!!

Lalu hujan datang.

Syukurlah masih sempat merasakan enaknya motor Honda CBR250RR 2016 yang dibandrol mulai dari 63jutaan. Pengen beli? Yuk cus ke diler-diler Honda terdekat di Malang.

12 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *