3 Perempuan Tangguh Yang Berjuang Demi Berat Badan Ideal

Lingkungan sosial masih menilai seorang perempuan lebih cantik ketika berada di kisaran berat badan ideal. Pinggang yang langsing, paha yang masi bercelah, juga cekungan di tulang bahu. Yang seperti itu gampang punya pacar, kalau masih jomblo. Yang seperti itu gampang hamil, kalau sudah menikah. Yang langsing itu memang gampang pilih baju sih, menurut saya.

Meski banyak juga laki-laki yang tidak mempermasalahkan berat badan pasangannya, banyak juga teman perempuan saya dengan kemantapan hati berjuang mendapatkan berat badan ideal sesuai dengan body mass index-nya. Risiko bekerja duduk seharian ya, jadinya gampang sekali berat badannya bertambah kalau ngga pintar mengolah tubuh. Siapa saja ya?

Irma Santoso
Otak encer, lemah lembut, dan penyabar menghadapi request serta keluhan ketika cms rusak. Dulu Irma termasuk perempuan chubby yang ginak-ginuk kalau lewat menuju ke toilet di lorong depan meja saya. Seiring dengan waktu berjalan, lama-lama lingkar badannya kok semakin kecil ya. Wowowowo…

Kemudian diskusi meja makan mulai meruak, Irma ikut diet ini Irma ikut diet itu. Yang hasilnya memang nyata cetar membahana. Jadi saudara, untuk mendapatkan berat badan ideal seperti Irma sekarang, ia butuh waktu hampir satu tahun berjalan. Mulai dari menerapkan pola makan sehat sesuai porsi yang dibutuhkan, dan tidak lagi menerima limpahan dari piring sebelahnya. Kemudian Irma juga mencoba T25, hmm macam olahraga apa gitu dah. Sampai hari ini Irma masih rutin melakukannya plus menambah berenang untuk olahraga yang menyenangkan demi berat badan ideal.

Mae Phoenix
Ibu yang satu ini paling hot aktivitasnya untuk mencapai berat badan ideal yang diimpikan. Nggak terhitung kelas dance, kelas gym, kelas zumba dan kelas-kelas lainnya yang diikuti setiap hari. Berat badan ideal Mae memang melesat dari yang seharusnya setelah melahirkan anak laki-lakinya. Selain dengan olahraga, menu diet mayo juga sudah pernah dilakoninya selama seminggu itu. Namun karena diet mayo memang harus strik ngga berasa, Mae agak tidak suka melakoninya, sehingga kadang lebih pilih sekip makan daripada harus makan.

Mungkin kebiasaan itu jadi kebawa sampai sekarang, di mana ia jadi ngga terlalu suka makan dan tetap kekeuh ngga bisa minum air putih sambil lebih banyak minum teh kemasan. Sementara porsi olahraganya terus ditambah untuk mengejar waktu honeymoon kedua yang sedang diaturnya kayaknya tengah bulan November ini. Perjuangan berat bu, tapi sedikit demi sedikit hasilnya mulai terlihat. Mulai dari pipinya yang semakin tirus, dan lingkar perutnya yang berkurang. Meski tidak secepat perubahan berat badan ideal yang dicapai Irma, sepertinya Mae juga akan menyusulnya.

NengBiker!
Ketahuilah, perempuan yang satu ini juga berjuang keras mendapatkan kembali berat badan ideal seperti pertama masuk kantor ini. Dari 45 kg sampai ke angka timbangan sekarang, memang cukup mengerikan pertambahan berat badannya. Apalagi ditambah sejak menikah, semakin bertambahlah berat badannya karena diberi banyak fasilitas dari keluarga pasangannya. Kerjaannya hanya cuci baju (karena ngga boleh pakai mesin cuci), beresin kamar, trus berangkat ke kantor. Duduk seharian, makan siang, pulang, makan, tidur.

Perjuangannya mencapai berat badan ideal yang selalu gagal karena memang selalu gagal mengatur pola makan. Pertamanya rebus-rebusan aja, kemudian ngurangin nasi, kemudian beli hulahop, hingga akhirnya sekarang mengurus rumah aja, dilakoni sedikit demi sedikit. Olahraga jarang, makannya banyak, gimana mau langsing memang.

Tapi mohon doanya ya. Dengan gerak badan yang seperti sekarang, cukup lah bikin keringetan setiap pagi. Juga mohon doanya semoga cepat dikasih keturunan setelah berat badan ideal tercapai ya.

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *