Ngelayat Sang Bajulmati

Bukan, bukan karena kami AREMANIA yang tetangganya PERSEBAYA, sehingga ada kabar Bajulmati. Tapi ini adalah nama pantai di selatan kabupaten Malang.

Memang kami ini manusia-manusia yang haus liburan yang penuh ketegangan. Sedikit menyesal karena ngga ikut trip ke Bukit Teletabis di hari Sabtu, karena aku milih dateng ke nikahan sahabatku si Pindy Pops dan Mas Ipank. Sorenya masih ada waktu untuk berkunjung-kunjung ke teman yang lama tidak ketemu. Syukurlah.

Minggu kemarin dimulai lebih pagi jam 4 sudah bangun dan beberes rumah untuk lanjut trip ke Sendang Biru. Mancing. Bukan ke Sempu ya, catet. Jam 5.30 baru berhasil keluar rumah setelah si jempol ketiban jagrag motor. Sudah ditunggu dodik dan kawan-kawan di Samsat Malang, next to Sendang Biru.

Separuh tanki Vario isinya Pertamax terpaksa dicampur premium untuk sisa perjalanan 66 kilometer ke selatan Malang. Jalanan lumayan lengang di minggu pagi ini. Sejenak rehat sarapan di Warung Amanah, dan pilihan ini ngga salah, karena masakannya enak plus harganya MURAH banget. Sayang lupa di mana itu lokasi. Ingetnya itu di pasar terakhir sebelum masuk hutan jati.

Sebelum masuk Sendang Biru kami belok dulu ke arah BajulMati, mau nyelawat. hihihi. Di luar prediksi dan bayangan, jalan menuju kawasan Bajulmati ini muluuuuusssss bikin semangat untuk nggeber gas sepuas2nya. Dan mata terpana pada landmark Jembatan Pelangi (nama yg aku bikin sendiri) yang membelah sungai muara pantai yang tiba-tiba muncul di kelokan jalan. Baguuuusss!!!

Pantai Bajulmati masih sepi dari jamahan pengunjung karena fasilitas yg tersedia juga minim. Tapi kalau mau piknik dan bersantai-santai sepertinya masih nyaman. Sempat terlintas untuk surfing, tapi ternyata pantainya berjajar karang-karang :)). Rasanya lokasi ini cocok untuk deretan Cottage, Hotel, dan Vila seperti Nusa Dua Bali karena pantainya panjaaaaaanngggg… Tidak sempat melihat lebih dekat, karena cuman lewat lanjut terus ke Tebingan.

Jalan ke Tebingan ini.. astagfirullah..bikin ngelus dada dan tamba sayang sama Vario. Matic gitu loh :(. Masa dibawa naik turun tebing, nyusur jalanan sawah, nyemplung kubangan, tu banku kan ban sleek buat kebut2an :(. Tapi si Hun cukup tangguh untuk ngebawa dan aku cukup menerima dengan lebih banyak jalan ketimbang ngebonceng :)). Di balik gerumbulan pohon, muncullah lapangan karang setinggi 3-5 meter dengan ombak tinggi yang seakan hendak menyapu karang itu.  Ohya, setiap ombak menyerang, suara JEDEERRRRR menggema terasa di bawah kaki bikin hati melayang pantat bergetar dan menciutkan nyali serentak.

Cukup beradaptasinya. Segera ngeluarin pancing dan umpan. Ngejogrok di pinggiran. Bukan mancingnya yg seru, cipratan aer ombak setinggi 3-5 meter itu yang bikin seru. Berkali-kali tampak pelangi melayang di antara titik-titik ombak. Indah. 2 jam kami bertahan berpanas-panas dan ngasi makan ikan tanpa ada satupun yang tersangkut di kail. Semakin siang semakin tinggi ombak yang menyapu, sepertinya semakin bahaya, jadi kami segera berberes-beres. Pemandangan ditutup dengan deburan ombak tinggi dan hembusan angin seperti serangan Aang the Avatar Legend di atas gugusan karang tempat aku mancing tadi. Untung sudah pindah :))

Turun lagi, nyusur tebing lagi.. Maknyaaak.. Tadi knalpot vario sempat longgar, tapi syukurlah sudah bisa ditanggulangi. Kami menuju ke Sendang Biru, niat mancing di dermaga. Siang ini surutnya air laut di kawasan pantai dan naiknya air di gugusan karang tadi bikin mancing jadi acara piknik semata. Berkali-kali mata kail kehambat karang, dan akhirnya aku menyerah untuk menikmati hembusan angin sepoi-sepoi saja. Menjelang sore, kami packing untuk kembali ke malang dengan tangan hampa tapi hati penuh dengan suka cita. Lelah kaki, pancing yang hilang, sudahlah.. kami memang belum waktunya untuk turun mancing ke laut ala Mancing Mania itu ^^

Suasana di tebingan bisa dilihat di watch?v=M8zlkxXmsBw

maaf belum ada apdetan google map. masi syok :)). Foto lainnya di sini